MEDIA GRAFIS
MAKALAH
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah: Media Pembelajaran
Dosen
Pengampu:DR. H.Fatah Syukur Nc., M.Ag
Disusun
Oleh:
WISNU DENI
KRESNAWATI
103911060
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
MEDIA GRAFIS
I.
PENDAHULUAN
Media
adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa
sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa.
Media
grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui
penyajian kata-kata, kalimat, angka dan gambar/simbol garfis biasanya digunakan
untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan
fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang.[1]
Media
grafis termasuk media yang relatif ditinjau dari segi biayanya. Media grafis
mempunyai jenis yang bermacam-macam, beberapa diantaranya akan dibicarakan
berikut ini.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Pengertian Media Grafis
B.
Macam-macam media grafis
1.
Kartun
2.
Gambar sederhana
3.
Foto
4.
Komik
C.
Kelemahan dan kelebihan, serta tujuan media grafis
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Media Grafis
Webseter
mendefinisikan grpichs sebagai seni atau ilmu menggambar, terutama penggambaran
mekanik. Dalam pengertian media visual, istilah grapich atau garphics adalah
material yang mempunyai arti yang luas, bukan hanhya sekedar menggambar. Dalam
bahasa Yunani, Graphikos mengandung pengertian melukiskan atau menggambarkan
garis-garis. Sebagai kata sifat, graphics diartikan sebagai penjelasan yang
hidup, uraian yang kuat, atau penyajian yang ifektif.[2]
Media
grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya media yang lain media grafis
berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber kepenerima pesan. Saluran yang
dipakai menyangkut media penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan
kedalam simbol-simbol komunikasi visual.
Simbol-simbol
tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat
berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi
pula untuk menarik perhatian, menjelas sajian ide, mengilustrasikan atau
menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan apabila tidak
digarafiskan.[3]
B.
Macam-Macam Media Grafis
1.
Kartun
Media lain
yang cukup unik untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan adalah kartun. Kartun
adalah penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan
atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat. Walaupun
terdapat sejumlah kartun yang berfungsi untuk membuat orang tersenyum,
sepertihalnya kartun-kartun yang dimuat di dalam surak kabar. Kartun sebagai
alat bantu mempunyai manfaat penting dalam pengajaran, terutama dalam
menjelaskan rangkaian isi bahan dalam suatu urutan logis atau mengandung makna.[4]
Pertimbangan
pertama adalah, arti kartun hendaklah dimengerti oleh para siswa pada saar
kartun tersebut digunakan. Misalnya kartun mengenai bantuan luar negeri atau
perang dingin, akan kecil artinya bagi murid kelas enam yang belum mempelajari
judul-judul tersebut. Demikian pula banyak guru yang tersentuh melihat kartun
berikut, sebaliknya barangkali siswa merasa lucu melihatnya. Dalam pada itu,
para siswa lain barang kali sudah mampu menafsirkan kartun yang agak mendalam
mengenai pengamatan lalu lintas atau ketangkasan dalam olahraga misalnya.[5]
Memperhatikan
arti kartun dapat dimengerti, berarti ada beberapa perwatakan fisik yang
diinginkan dari kartun-kartun yang baik. Satu diantaranya adalah kesederhanaan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa kartun-kartun yang baik hanya berisi hal yang
penting-penting saja. kartun banyak bergantung pada kunci perwatakan untuk
pengenalan terhadap rincian fotogarfis secara luas.[6]
Kartun
sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis, adalah suatu gambar interperatif
yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan
ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian
tertentu. Kemampuannya besar sekali untuk menarik perhatian, mampengaruhi sikap
atau tingkah laku. Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan yang harus
disampaikan dan menuangkannya kedalam gambar sederhana, tanpa detail dengan
menggunakan simbol-simbol serta karakter yang mudah dikenal dan dimengerti
dengan cepat.[7]
Penggunaan
Kartun
a.
Untuk Motivasi
Sesuai
dengan wataknya kartun yang efektif akan menarik perhatian serta menumbuhkan
minat belajar siswa. Ini menunjukkan bahan-bahan kartun bisa menjadi alat
motivasi yang berguna dikelas. Beberapa kartun dengan topik yang sedang hangat,
bilamana cocok dengan tujuan pengajaran, merupakan pembuka diskusi yang
efektif.
b.
Sebagai Ilustrasi
Seorang
guru melaporkan hasil efektif dengan penggunaan kartun-kartun dalam
menggambarkan konsep ilmiah pengajaran sain. Sebagian dipakai untuk
mengemukakan beberapa pertanyaan tentang ada tidaknya situasi ilmiah yang dapat
digambarkan didalam kartun. Sebagian lagi menggambarkan kesalahan-kesalahan
dalam menafsirkan isi yang terkandung dalam kartun. Ini berarti kartun tidak
digunakan sebagai ilustrasi dalam kegiatan pengajaran. Namun demikian guru
perlu selektif dalam memilih kartun untuk menjaga reaksi lelucon yang murni
diantara siswa dan tidak kehilangan perhatian kepada bagian-bagian yang terinci
yang tidak ada hubungannya dengan maksud membuat kartun. Pemakaian kartun
mempunyai dua macam keuntungan berharga, yaitu gambar-gambarnya dapat menarik
perhatian sehingga pelajaran lebih berarti dan sebagai selingan serta variasi
dalam mengajar.
c.
Untuk Kegiatan Siswa
Jenis lain
kartun yang digunakan adalah kerasi kartun-kartun yang dibuat siswa sendiri.
Para siswa membuat kartun untuk menumbuhkan minat dalam kampanye kebersihan,
keselamtan pengmudi dan lain-lain. Dijumpai pula beberapa kartun yang
bertemakan kampanye-kampanye tentang mengingatkan rasa keadilan, ketangkasan
olahraga, dan kampanye tentang kebiasaan makan diruangan. Maksud dari hasil
karya siswa itu, yang berisi jenis lelucon yang sesuai dengan tingkat
kematangannya, adalah menyuarakan perasaan para siswa. Kartun-kartun yang
dibuat para siswa dapat dimanfaatkan untuk keperluan pengajaran. Ilmu sosial
umunya merupakan gagasan-gagasan dari pembuatan kartun-kartun. Kesusasteraan
dan tatabahasapun memberi kesempatan bagi penggambaran kartun sebagai ilustrasi
dari pengetahuan yang diperoleh para siswa.[8]
Contoh Gambar Kartun
2.
Gambar Sederhana
Bagi guru
yang kurang pandai menggambar dapat mempergunakan gambar sederhana yang
menggunakan gambar sederhana dalam menerangkan materti pelajaran hanya dengan
membuat grafis dan lingkaran (stick figure). Gambar semacam ini
digunakan hampir untuk semua tingkat pelajaran atau kecerdasan. Pengguanannya
tidak saja menarik tetapi juga meningkat perhatian dan memperjelas ide atau
informasi yang dikemukakan.[9]
Gambar yang
terdiri dari garis dan lingkaran ini merupakan alat yang ampuh untuk
menyingkirkan hambatan buta huruf dan kesukaran bahasa.
Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat gambar dengan garis
lingkaran, sebagaimana yang dikemukakan oleh Amir Hamzah Sulieman (1995: 112)
sebagai berikut:
a.
Gunakan warna yang gelap untuk garis dan lingkaran
supaya kontras dengan kertas sebagai latar belakangnya.
b.
Jangan ragu-ragu untuk memulai gambar objek yang
dimaksud dan dipelajri sambil melakukannya.
c.
Gambar-gambar harus besar dan garis-garis harus
tebal agar jelas.
d.
Tentukan terlebih dahulu bidang gambar, pilihlah
diantra dua bidang, bidang yang tegak dan bidang yang datar.
e.
Gunakan satu bidang saja untuk satu objek.
f.
Gunakan seluruh bidang dan jangan biarkan sebagian
besar bidang ada yang kosong.
g.
Ada baiknya membuat sketsa terlebih dahulu dengan
pensil supaya dapat dihapus jika keliru, kemudian dapat digunakan spidol atau
tinta.[10]
Penggunaan
gambar sederhana
Dalam
memilih gambar yang baik perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.
Keaslian gambar, sumber yang digunakan hendaklah
menunjukkan keaslian atas situasi yang sederhana.
b.
Kesederhanaan, terutama dalam menentukan warna
akan menimbulkan kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan
mengandung nilai praktis. Sahakan supaya anak tertarik pada gambar yang
dipergunakan.
c.
Bentuk item, diusahakan agar anak memperoleh tanggapan
tentang objek-objek dalam gambar mislanya gambar dalam majalah, surat kabar dan
lainnya.
d.
Gambar yang digunakan hendaklah menunjukkan hal
yang sedang dibicarakan atau dilakukan. Anak biasanya lebih tertarik untuk
memahami sesuatu gambar yang kelihatannya sedang bergerak.
e.
Harus diperhatikan nilai fotogafinya. Biasanya
anak-anak memusatkan perhatian pada sumber-sumber yang lebih menarik.
f.
Segi artistik juga perlu diperhatikan.
Penggunaannya harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Sumber yang
bagus belum tentu efektif, mungkin anak-anak lebih tertarik pada gambar-gambar
yang kelihatannya tidak bagus mislanya lapangan yang luas, batu-batu karang dan
sebagainya.
g.
Gambar harus cukup populer, dimana gambar tersebut
telah cukup terkenal oleh anak-anak secara sebagian atau keseluruhannya. Hal
ini membantu mereka untuk mendapatkan gambaran yang besar terhadap objek yang
ada pada gambar tersebut. Misalnya; rumah adat Minangkabau di TMII, candi
Borobudur dan sebagainya.
h.
Gambara harus dinamis yaitu menunjukkan aktivitas
tertentu misalnya pelari membawa obor, Karavan Sapi dari Madura, atau gambar
orang yang sedang bekerja keras dan sebagainya.
i.
Gambar harus membawa pesan (message) yang
cocok untuk tujuan pengajaran yang sedang dibahas, bukan hanya segi bagusnya
saja tetapi yang terpenting gambar tersebut membawa pesan tertentu.[11]
Contoh
Gambar Sederhana dengan Garis dan Lingkaran
3.
Foto
Foto merupakan
media produksi bentuk asli dalam dua dimensi. Foto ini merupakan alat visual
yang efektif karena dapat divisualisasikan sesuatu yang akan dijelaskan dengan
lebih konkrit atau realistis. Informasi yang disampaikan dapat dimengerti
dengan mudah karena hasil yang diragakan lebih mendekati kenyataan melalui foto
yang diperlihatkan kepada anak-anak, dan hasil yang diterima oleh anak-anak
akan sama.
Foto ini
dapat mengatasi ruan dan waktu. Sesuatu yang terjadi ditempat yang lain dapat
dilihat oleh orang yang berada jauh dari tempat kejadian dalam bentuk setelah
kejadian itu berlalu. Kalau kita memerlukan hasil hitam putih menggunakan film
hitam putih dan bila kita menghendaki hasil yang berwarna maka gunakan film
yang berwarna.[12]
Beberapa alasan
menggunakan foto sebagai media pengajaran sebagai berikut:
a.
Bersifat konkrit, para siswa akan dapat melihat
dengan jelas sesuatu yang sedang dibicarakan atau didiskusikan;
b.
Dapat mengatasi batas waktu dan ruang, melalui
gambar dapat diperlihatkan kepada siswa foto-foto benda yang jauh atau yang
terjadi beberapa waktu lalu;
c.
Dapat mengatasi kekurangan daya mampu panca indera
manusia. Misalnya benda-benda kecil yang tak dapat dilihat dengan mata dan
diperbesar sehingga dapat dilihat dengan jelas;
d.
Dapat digunakan untuk menjelaskan suatu masalah;
e.
Mudah didapat dan murah biayanya, karena dia
mengandung nilai ekonomis dan meringankan beban sekolah yang budgetnya
terbatas;
Demikianlah
antara lain kelebihan media gambar foto. Beberapa kelebihannya yang lain
adalah:
a.
Sifatnya konkrit. Gambar/foto lebih realistis
menunjukkan pokok masalah dibandingkan media verbal semata.
b.
Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa kekelas, dan tidak selalu
bisa; anak-anak dibawa keobjek /peristiwa tersebut. Untuk itu gambat atau foto
dapat mengatasinya. Air terjun Niagara atau Danau Toba dapat disajikan kekelas
lewat gambra atau foto. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dimasa lampau,
kemarin, atau bahkan semenit yang lalu kadang-kadang tak dapat kita lihat
seperti apa adanya. Gambar atau foto amat bermanfaat dalam hal ini.
c.
Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan
pengamatan kita. Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan
mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto.
d.
Dapat memperjelas suatu maslah, dalam bidang apa
saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau
membetulkan kesalahfahaman.
Selain kelebihan-kelebihan tersebut, gambar/ foto
mempunyai beberapa kelemahan yaitu:
1) Gambar/ foto hanya menekankan persepsi indera mata.
2) Gambar/ foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk
kegiatan pembelajaran.
3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.[15]
Jenis-jenis gambar/ foto
Ada beberapa jenis media gambar/ foto, antara lain:
1) Foto dokumentasi, yaitu gambar yang mempunyai nilai sejarah bagi
individu maupun masyarakat.
2) Foto aktual, yaitu gambar yang menjelaskan sesuatu kejadian yang
meliputi berbagai aspek kehidupan, misalnya gempa, topan, dan sebagainya.
3) Foto pemandangan, yaitu gambar yang melukiskan pemandangan
sesuatu daerah/ lokasi.
4) Foto iklan/ reklame, yaitu gambar yang digunakan untuk
mempengaruhi orang atau masyarakat konsumen.
5) Foto simbolis, yaitu gambar yang menggunakan bentuk simbol atau
tanda yang mengungkapkan message (pesan) tertentu dan dapat menggunakan
kehidupan manusia yang mendalam serta gagasan atau ide-ide anak didik.[16]
Gambar ini tidak diproyeksikan, terdapat di sekitar
kita dan relatif mudah diperoleh untuk ditunjukkan kepada anak. Gambar
ilustrasi fotografi yang berwarna lebih menarik, arti dari sebuah gambar
ditentukan oleh persepsi masing-masing, gambar dan ilustrasi fotografi
mempunyai nilai tertentu, yaitu bersifat konkret, tidak terlalu terbatas pada
ruang dan waktu, membantu memperjelas masalah, membantu kelemahan indera, mudah
didapat relatif murah, disamping mudah digunakan.[17]
Penggunaan foto
Dalam menggunakan foto ada beberapa hal yang harus di
perhatikan
1. Mengatur bayangan
Dalam mencari atau jendela pendidik,
setiap kamera mempunyai pencari focus yang disebut jendela pendidik atau
jendela pengamat, tang merupakan tempat dimana kita dapat melihat atau
mengamati yang akan dijadikan sasaran atau yang akan di potret.
2. Mengatur ketajaman focus
Yaitu, pengaturan lensa dengan objek
yang akan di ambil gambarnya. Kalau jarak lensa ke Film tidak cocok untuk jarak
yang akan di potret, maka foto yang dihasilkan tidak tajam/focus dan gambar
menjadi kabur.
3. Mengatur penyinaran
Yang dapat dilakukan dengan mengatur
alat penutup dan diafragma. Penutup menentukan namanya cahaya yang akan
diluruskan, dan diafragma menentukan besarnya lubang yang akan meluluskan
cahaya. Keduanya menentukan takaran cahaya yang diperlukan untuk suatu
pemotretan.
4. Mengenal kecepatan film (ASA)
Dengan menegetahui ASA ( American
Standard Association ) yaitu ukuran standard yang digunakan di Amerika Serikat.
Kecepatan film itu berbeda-beda, ada yang cepat sekali, sedang, lambat, dan
lambat sekali. Makin cepat atau makin peka fil tersebut akan semakin sedikit
memerlukan sinar, dan semakin lambat film itu akan semakin banyak pula
memerlukan sinar.
5. Mengenal keadaan cuaca
Misalnya : Cerah, matahari sedikit
dilindungi alam, udara mendung, malam dan sebagainya.
6. Menyesuaikan penyinaran dengan berbagai kaadaan cuaca
4.
Komik
Definisi dam karakteristik komik
Komik dapat
didefinisikan sebagai suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan
memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan
dirancang untuk memberikan
hiburan kepada pembaca. Apabila kartun sangat bergantung kepada dampak
penglihatan tunggal, maka komik terdiri atas berbagai situasi cerita bersambung.
Perbedaan lain menyatakan bahwa komik sifatnya humor, sedangkan sambungan yang
paling unik dan berarti dari kartun pada bidang masalah-masalah politik dan
sosial. Beberapa perwatakan lain dari komik harus dikenal agar kekuatan medium
ini bisa dihayati. Komik memusatkan perhatian di sekitar rakyat.
Cerita-ceritanya mengenai diri pribadi sehingga pembaca dapat segera
mengidentifikasikan dirinya melalui perasaan serta tindakan dari
perwatakan-perwatakan tokoh utamanya. Cerita-ceritanya ringkas dan menarik
perhatian, dilengkapi dengan aksi, bahkan dalam lembaran surat kabar dan
buku-buku, komik dibuat lebih hidup serta diolah dengan pemakaian warna-warna
utama secara bebas.[18]
Komik merupakan media yang mempunyai sifat sederhana,
jelas, mudah dipahami. Oleh sebab itu media komik dapat berfungsi sebagai media
yang informatif dan edukatif. Sungguhpun demikian penggunaan komik sebagai
media pengajaran, guru harus hati-hati sebab sering kali lebih bersifat
komersial tanpa mempertimbangkan akibat yang ditimbulkannya.[19]
Penggunaan komik dalam pengajaran
Luasnya popularitas komik telah banyak mendorong guru
bereksperimen dengan medium ini untuk maksud pengajaran. Banyak percobaan telah
dibuat di dalam seni bahasa pada tingkat SMP dan SMA. Suatu analisis terhadap
bahasa komik oleh Thorndike menunjukkan ada segi yang menarik. Dapat diketahui
bahwa anak yang membaca sebuah buku komik setiap bulan, hampir 2 kali banyaknya
kata-kata yang dapat dibaca sama dengan yang terdapat pada buku-buku bacaan yang
dibacanya setiap tahun terus menerus. Thorndike berkesimpulan bahwa baik jumlah
maupun perwatakan dari segi perbendaharaan kata melengkapi secara praktis dalam
membaca untuk para pembaca muda.
Sebagai contoh, guru harus menggunakan motivasi
potensial dari buku-buku komik, tetapi jangan berhenti hanya sampai disitu
saja. Sekali minat telah dibangkitkan, cerita bergambar harus dilengkapi oleh
materi bacaan, film, gambar tetap (foto), model, percobaan serta berbagai
kegiatan yang kreatif. Peranan pokok dari buku komik dalam pengajaran adalah
kemampuannya dalam menciptakan minat para siswa. Penggunaan komik dalam
pengajaran sebaiknya dipadu dengan metode mengajar, sehingga komik akan dapat
menjadi alat pengajaran yang efektif. Kita semua mengharapkan bisa membimbing
selera anak-anak terutama minat baca mereka. Komik merupakan suatu bentuk
bacaan dimana anak membacanya tanpa harus dibujuk. Melalui bimbingan dari guru,
komik dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca. Guru harus
membantu para siswa menemukan komik yang baik dan mengasyikkan, juga mengajar
mereka untuk memilih-milih buku komik, sehingga kita yakin dapat menerima
bacaan komik bagi anak-anak kita, sesuai dengan taraf berpikirnya. Dipihak lain
guru harus menolong mereka menuju cakrawala yang lebih luas akan minat serta
apresiasinya.[20]
Contoh
Gambar Komik
Penggunaaan
komik
Komik berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide,
mengilustrasian fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila
tidak di grafiskan. Guru harus hati-hati sebab sering kali komik lebih bersifat
komersial tanpa mempertimbangkan akibat yang ditimbulkannya.
C.
Kelemahan dan kelebihan, serta tujuan media grafis
Adapun kelemahan dan kelebihan media grafis yaitu sebagai
berikut:
Kelemahan media grafis antara lain:
1.
Membutuhkan ketrampilan
dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks.
2.
Penyajian pesan hanya
berupa unsur visual.
Sedangkan kelebihan media grafis antara lain:
1.
Dapat mempermudah dan
mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
2.
Dapat dilengkapi dengan
warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
3.
Pembuatannya mudah dan
harganya murah.
Tujuan media grafis
1.
Memperkenalkan, membentuk,
memperkaya, serta memperjelas pengertian/konsep yang abstrak kepada siswa.
2.
Mengembangkan sikap-sikap
yang dikehendaki.
3.
Mendorong kegiatan siswa
lebih lanjut.[21]
IV.
ANALISIS
Media grafis termasuk media visual yang berfungsi
untuk menyalurkan pesan (reserver), dimana pesan yang dituangkan melalui
lambang atau simbol komunikasi visual. Banyak jenis media grafis, beberapa
diantaranya yaitu:
1. Kartun
Kartun yaitu penggambaran dalam
bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang didesain
untuk mempengaruhi opini masyarakat.
2. Gambar sederhana
Gambar sederhana yaitu penggambaran
dalam bentuk sederhana yang dapat menerangkan materi pelajaran hanya dengan
membuat garis dan lingkaran.
3. Foto
Foto adalah media reproduksi bentuk
asli dalam dua dimensi. Ini merupakan alat visual yang efektif karena dapat
divisualisasikan suatu yang akan dijelaskan dengan lebih konkrit dan realitas.
4. Komik
Komik adalah bentuk kartun yang
mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat
dihubungkan dalam gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para
pembaca.
Media grafis bertujuan untuk lebih
menarik perhatian orang untuk sekedar melihat bahkan memahami apa yang tertulis
atau tersirat di dalamnya. Selain itu media grafis juga berfungsi pula untuk
menari perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan fakta yang mungkin akan
cepat dilupakan atau di abaikan bila tidak di grafiskan.
Media grafis juga mempunyai kelemahan
dan kelebihan diantaranya yaitu:
Kelemahan media grafis antara lain:
1.
Membutuhkan ketrampilan
dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks.
2.
Penyajian pesan hanya
berupa unsur visual.
Sedangkan kelebihan media grafis
antara lain:
1.
Dapat mempermudah dan
mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
2.
Dapat dilengkapi dengan
warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
3.
Pembuatannya mudah dan
harganya murah.
Tujuan media grafis
1.
Memperkenalkan, membentuk,
memperkaya, serta memperjelas pengertian/konsep yang abstrak kepada siswa.
2.
Mengembangkan sikap-sikap
yang dikehendaki.
3.
Mendorong kegiatan siswa
lebih lanjut.
V.
KESIMPULAN
Media grafis didefinisikan sebagai media yang
mengkomunikasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui suatu
kombinasi pengungkapan kata-kata, dan gambar-gambar. Jenis-jenis media grafis
diantaranya yaitu kartun, gambar sederhana, foto dan komik.
Media grafis termasuk media visual. Media grafis
bertujuan untuk lebih menarik perhatian, memperjelas, mengilustrasikan atau
menghiasi fakta yang mungkin cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
Media grafis jug berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber kepenerima
pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan
disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual.
VI.
PENUTUP
Demikianlah
makalah yang dapat kami susun, kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu kritik dan saran untuk membangun makalah ini sangat
kami harapkan demi menyempurnakan makalah ini. Kami berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin…
DAFTAR
PUSTAKA
Danin, Sudarwan, Media Komunikasi Pendidikan, Jakarta:
Bumi Aksara, 1994
Sadiman,
Arief S., Media Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996
Sudjana,
Nana dkk, Media Pengajaran, Bandung:
Sinar Baru Algesindo, 2009
Usman, Media
Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002
http://tekpen07b.blogspot.com/2011/01/pengertian-macam-macam-media-grafis_30.html...
[1]http://tekpen07b.blogspot.com/2011/01/pengertian-macam-macam-media-grafis_30.html.
[2] Nana
Sudjana dkk, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, cet. 8,
2009), hlm. 19-20
[3] Arief
S. Sadiman, Media Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, cet.
4, 1996), hlm. 28-29
[4] Nana
Sudjana dkk, Op. Cit, hlm. 58
[5] Ibid,
hlm. 59
[6] Ibid,
hlm. 60
[7] Arief
S. Sadiman, Op. Cit, hlm. 47
[8] Nana
Sudjana dkk, Op. Cit, hlm. 61-63
[9] Usman, Media
Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, cet. I, 2002), hlm. 54
[10] Ibid,
hlm. 54
[11] Ibid,
hlm. 49-50
[12] Ibid,
hlm. 47
[13] Ibid,
hlm. 48-49
[14] Afief
S. Sadiman, Op. Cit, hlm. 29-31
[15] Ibid,
hlm. 31
[16] Usman, Op.
Cit, hlm. 51
[17] Sudarwan
Danin, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, cet. I,
1994), hlm. 18-19
[18] Nana
Sudjana dkk, Op. Cit, hlm. 64
[19] Usman, Op.
Cit, hlm. 55
[20] Nana
Sudjana dkk, Op. Cit, hlm. 65-68
[21] Ibid,
hlm. 57-58
MEDIA GRAFIS
MAKALAH
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah: Media Pembelajaran
Dosen
Pengampu:DR. H.Fatah Syukur Nc., M.Ag
Disusun
Oleh:
WISNU DENI
KRESNAWATI
103911060
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
MEDIA GRAFIS
I.
PENDAHULUAN
Media
adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa
sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa.
Media
grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui
penyajian kata-kata, kalimat, angka dan gambar/simbol garfis biasanya digunakan
untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan
fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang.[1]
Media
grafis termasuk media yang relatif ditinjau dari segi biayanya. Media grafis
mempunyai jenis yang bermacam-macam, beberapa diantaranya akan dibicarakan
berikut ini.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Pengertian Media Grafis
B.
Macam-macam media grafis
1.
Kartun
2.
Gambar sederhana
3.
Foto
4.
Komik
C.
Kelemahan dan kelebihan, serta tujuan media grafis
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Media Grafis
Webseter
mendefinisikan grpichs sebagai seni atau ilmu menggambar, terutama penggambaran
mekanik. Dalam pengertian media visual, istilah grapich atau garphics adalah
material yang mempunyai arti yang luas, bukan hanhya sekedar menggambar. Dalam
bahasa Yunani, Graphikos mengandung pengertian melukiskan atau menggambarkan
garis-garis. Sebagai kata sifat, graphics diartikan sebagai penjelasan yang
hidup, uraian yang kuat, atau penyajian yang ifektif.[2]
Media
grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya media yang lain media grafis
berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber kepenerima pesan. Saluran yang
dipakai menyangkut media penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan
kedalam simbol-simbol komunikasi visual.
Simbol-simbol
tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat
berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi
pula untuk menarik perhatian, menjelas sajian ide, mengilustrasikan atau
menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan apabila tidak
digarafiskan.[3]
B.
Macam-Macam Media Grafis
1.
Kartun
Media lain
yang cukup unik untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan adalah kartun. Kartun
adalah penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan
atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat. Walaupun
terdapat sejumlah kartun yang berfungsi untuk membuat orang tersenyum,
sepertihalnya kartun-kartun yang dimuat di dalam surak kabar. Kartun sebagai
alat bantu mempunyai manfaat penting dalam pengajaran, terutama dalam
menjelaskan rangkaian isi bahan dalam suatu urutan logis atau mengandung makna.[4]
Pertimbangan
pertama adalah, arti kartun hendaklah dimengerti oleh para siswa pada saar
kartun tersebut digunakan. Misalnya kartun mengenai bantuan luar negeri atau
perang dingin, akan kecil artinya bagi murid kelas enam yang belum mempelajari
judul-judul tersebut. Demikian pula banyak guru yang tersentuh melihat kartun
berikut, sebaliknya barangkali siswa merasa lucu melihatnya. Dalam pada itu,
para siswa lain barang kali sudah mampu menafsirkan kartun yang agak mendalam
mengenai pengamatan lalu lintas atau ketangkasan dalam olahraga misalnya.[5]
Memperhatikan
arti kartun dapat dimengerti, berarti ada beberapa perwatakan fisik yang
diinginkan dari kartun-kartun yang baik. Satu diantaranya adalah kesederhanaan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa kartun-kartun yang baik hanya berisi hal yang
penting-penting saja. kartun banyak bergantung pada kunci perwatakan untuk
pengenalan terhadap rincian fotogarfis secara luas.[6]
Kartun
sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis, adalah suatu gambar interperatif
yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan
ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian
tertentu. Kemampuannya besar sekali untuk menarik perhatian, mampengaruhi sikap
atau tingkah laku. Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan yang harus
disampaikan dan menuangkannya kedalam gambar sederhana, tanpa detail dengan
menggunakan simbol-simbol serta karakter yang mudah dikenal dan dimengerti
dengan cepat.[7]
Penggunaan
Kartun
a.
Untuk Motivasi
Sesuai
dengan wataknya kartun yang efektif akan menarik perhatian serta menumbuhkan
minat belajar siswa. Ini menunjukkan bahan-bahan kartun bisa menjadi alat
motivasi yang berguna dikelas. Beberapa kartun dengan topik yang sedang hangat,
bilamana cocok dengan tujuan pengajaran, merupakan pembuka diskusi yang
efektif.
b.
Sebagai Ilustrasi
Seorang
guru melaporkan hasil efektif dengan penggunaan kartun-kartun dalam
menggambarkan konsep ilmiah pengajaran sain. Sebagian dipakai untuk
mengemukakan beberapa pertanyaan tentang ada tidaknya situasi ilmiah yang dapat
digambarkan didalam kartun. Sebagian lagi menggambarkan kesalahan-kesalahan
dalam menafsirkan isi yang terkandung dalam kartun. Ini berarti kartun tidak
digunakan sebagai ilustrasi dalam kegiatan pengajaran. Namun demikian guru
perlu selektif dalam memilih kartun untuk menjaga reaksi lelucon yang murni
diantara siswa dan tidak kehilangan perhatian kepada bagian-bagian yang terinci
yang tidak ada hubungannya dengan maksud membuat kartun. Pemakaian kartun
mempunyai dua macam keuntungan berharga, yaitu gambar-gambarnya dapat menarik
perhatian sehingga pelajaran lebih berarti dan sebagai selingan serta variasi
dalam mengajar.
c.
Untuk Kegiatan Siswa
Jenis lain
kartun yang digunakan adalah kerasi kartun-kartun yang dibuat siswa sendiri.
Para siswa membuat kartun untuk menumbuhkan minat dalam kampanye kebersihan,
keselamtan pengmudi dan lain-lain. Dijumpai pula beberapa kartun yang
bertemakan kampanye-kampanye tentang mengingatkan rasa keadilan, ketangkasan
olahraga, dan kampanye tentang kebiasaan makan diruangan. Maksud dari hasil
karya siswa itu, yang berisi jenis lelucon yang sesuai dengan tingkat
kematangannya, adalah menyuarakan perasaan para siswa. Kartun-kartun yang
dibuat para siswa dapat dimanfaatkan untuk keperluan pengajaran. Ilmu sosial
umunya merupakan gagasan-gagasan dari pembuatan kartun-kartun. Kesusasteraan
dan tatabahasapun memberi kesempatan bagi penggambaran kartun sebagai ilustrasi
dari pengetahuan yang diperoleh para siswa.[8]
Contoh Gambar Kartun
2.
Gambar Sederhana
Bagi guru
yang kurang pandai menggambar dapat mempergunakan gambar sederhana yang
menggunakan gambar sederhana dalam menerangkan materti pelajaran hanya dengan
membuat grafis dan lingkaran (stick figure). Gambar semacam ini
digunakan hampir untuk semua tingkat pelajaran atau kecerdasan. Pengguanannya
tidak saja menarik tetapi juga meningkat perhatian dan memperjelas ide atau
informasi yang dikemukakan.[9]
Gambar yang
terdiri dari garis dan lingkaran ini merupakan alat yang ampuh untuk
menyingkirkan hambatan buta huruf dan kesukaran bahasa.
Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat gambar dengan garis
lingkaran, sebagaimana yang dikemukakan oleh Amir Hamzah Sulieman (1995: 112)
sebagai berikut:
a.
Gunakan warna yang gelap untuk garis dan lingkaran
supaya kontras dengan kertas sebagai latar belakangnya.
b.
Jangan ragu-ragu untuk memulai gambar objek yang
dimaksud dan dipelajri sambil melakukannya.
c.
Gambar-gambar harus besar dan garis-garis harus
tebal agar jelas.
d.
Tentukan terlebih dahulu bidang gambar, pilihlah
diantra dua bidang, bidang yang tegak dan bidang yang datar.
e.
Gunakan satu bidang saja untuk satu objek.
f.
Gunakan seluruh bidang dan jangan biarkan sebagian
besar bidang ada yang kosong.
g.
Ada baiknya membuat sketsa terlebih dahulu dengan
pensil supaya dapat dihapus jika keliru, kemudian dapat digunakan spidol atau
tinta.[10]
Penggunaan
gambar sederhana
Dalam
memilih gambar yang baik perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.
Keaslian gambar, sumber yang digunakan hendaklah
menunjukkan keaslian atas situasi yang sederhana.
b.
Kesederhanaan, terutama dalam menentukan warna
akan menimbulkan kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan
mengandung nilai praktis. Sahakan supaya anak tertarik pada gambar yang
dipergunakan.
c.
Bentuk item, diusahakan agar anak memperoleh tanggapan
tentang objek-objek dalam gambar mislanya gambar dalam majalah, surat kabar dan
lainnya.
d.
Gambar yang digunakan hendaklah menunjukkan hal
yang sedang dibicarakan atau dilakukan. Anak biasanya lebih tertarik untuk
memahami sesuatu gambar yang kelihatannya sedang bergerak.
e.
Harus diperhatikan nilai fotogafinya. Biasanya
anak-anak memusatkan perhatian pada sumber-sumber yang lebih menarik.
f.
Segi artistik juga perlu diperhatikan.
Penggunaannya harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Sumber yang
bagus belum tentu efektif, mungkin anak-anak lebih tertarik pada gambar-gambar
yang kelihatannya tidak bagus mislanya lapangan yang luas, batu-batu karang dan
sebagainya.
g.
Gambar harus cukup populer, dimana gambar tersebut
telah cukup terkenal oleh anak-anak secara sebagian atau keseluruhannya. Hal
ini membantu mereka untuk mendapatkan gambaran yang besar terhadap objek yang
ada pada gambar tersebut. Misalnya; rumah adat Minangkabau di TMII, candi
Borobudur dan sebagainya.
h.
Gambara harus dinamis yaitu menunjukkan aktivitas
tertentu misalnya pelari membawa obor, Karavan Sapi dari Madura, atau gambar
orang yang sedang bekerja keras dan sebagainya.
i.
Gambar harus membawa pesan (message) yang
cocok untuk tujuan pengajaran yang sedang dibahas, bukan hanya segi bagusnya
saja tetapi yang terpenting gambar tersebut membawa pesan tertentu.[11]
Contoh
Gambar Sederhana dengan Garis dan Lingkaran
3.
Foto
Foto merupakan
media produksi bentuk asli dalam dua dimensi. Foto ini merupakan alat visual
yang efektif karena dapat divisualisasikan sesuatu yang akan dijelaskan dengan
lebih konkrit atau realistis. Informasi yang disampaikan dapat dimengerti
dengan mudah karena hasil yang diragakan lebih mendekati kenyataan melalui foto
yang diperlihatkan kepada anak-anak, dan hasil yang diterima oleh anak-anak
akan sama.
Foto ini
dapat mengatasi ruan dan waktu. Sesuatu yang terjadi ditempat yang lain dapat
dilihat oleh orang yang berada jauh dari tempat kejadian dalam bentuk setelah
kejadian itu berlalu. Kalau kita memerlukan hasil hitam putih menggunakan film
hitam putih dan bila kita menghendaki hasil yang berwarna maka gunakan film
yang berwarna.[12]
Beberapa alasan
menggunakan foto sebagai media pengajaran sebagai berikut:
a.
Bersifat konkrit, para siswa akan dapat melihat
dengan jelas sesuatu yang sedang dibicarakan atau didiskusikan;
b.
Dapat mengatasi batas waktu dan ruang, melalui
gambar dapat diperlihatkan kepada siswa foto-foto benda yang jauh atau yang
terjadi beberapa waktu lalu;
c.
Dapat mengatasi kekurangan daya mampu panca indera
manusia. Misalnya benda-benda kecil yang tak dapat dilihat dengan mata dan
diperbesar sehingga dapat dilihat dengan jelas;
d.
Dapat digunakan untuk menjelaskan suatu masalah;
e.
Mudah didapat dan murah biayanya, karena dia
mengandung nilai ekonomis dan meringankan beban sekolah yang budgetnya
terbatas;
Demikianlah
antara lain kelebihan media gambar foto. Beberapa kelebihannya yang lain
adalah:
a.
Sifatnya konkrit. Gambar/foto lebih realistis
menunjukkan pokok masalah dibandingkan media verbal semata.
b.
Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa kekelas, dan tidak selalu
bisa; anak-anak dibawa keobjek /peristiwa tersebut. Untuk itu gambat atau foto
dapat mengatasinya. Air terjun Niagara atau Danau Toba dapat disajikan kekelas
lewat gambra atau foto. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dimasa lampau,
kemarin, atau bahkan semenit yang lalu kadang-kadang tak dapat kita lihat
seperti apa adanya. Gambar atau foto amat bermanfaat dalam hal ini.
c.
Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan
pengamatan kita. Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan
mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto.
d.
Dapat memperjelas suatu maslah, dalam bidang apa
saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau
membetulkan kesalahfahaman.
Selain kelebihan-kelebihan tersebut, gambar/ foto
mempunyai beberapa kelemahan yaitu:
1) Gambar/ foto hanya menekankan persepsi indera mata.
2) Gambar/ foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk
kegiatan pembelajaran.
3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.[15]
Jenis-jenis gambar/ foto
Ada beberapa jenis media gambar/ foto, antara lain:
1) Foto dokumentasi, yaitu gambar yang mempunyai nilai sejarah bagi
individu maupun masyarakat.
2) Foto aktual, yaitu gambar yang menjelaskan sesuatu kejadian yang
meliputi berbagai aspek kehidupan, misalnya gempa, topan, dan sebagainya.
3) Foto pemandangan, yaitu gambar yang melukiskan pemandangan
sesuatu daerah/ lokasi.
4) Foto iklan/ reklame, yaitu gambar yang digunakan untuk
mempengaruhi orang atau masyarakat konsumen.
5) Foto simbolis, yaitu gambar yang menggunakan bentuk simbol atau
tanda yang mengungkapkan message (pesan) tertentu dan dapat menggunakan
kehidupan manusia yang mendalam serta gagasan atau ide-ide anak didik.[16]
Gambar ini tidak diproyeksikan, terdapat di sekitar
kita dan relatif mudah diperoleh untuk ditunjukkan kepada anak. Gambar
ilustrasi fotografi yang berwarna lebih menarik, arti dari sebuah gambar
ditentukan oleh persepsi masing-masing, gambar dan ilustrasi fotografi
mempunyai nilai tertentu, yaitu bersifat konkret, tidak terlalu terbatas pada
ruang dan waktu, membantu memperjelas masalah, membantu kelemahan indera, mudah
didapat relatif murah, disamping mudah digunakan.[17]
Penggunaan foto
Dalam menggunakan foto ada beberapa hal yang harus di
perhatikan
1. Mengatur bayangan
Dalam mencari atau jendela pendidik,
setiap kamera mempunyai pencari focus yang disebut jendela pendidik atau
jendela pengamat, tang merupakan tempat dimana kita dapat melihat atau
mengamati yang akan dijadikan sasaran atau yang akan di potret.
2. Mengatur ketajaman focus
Yaitu, pengaturan lensa dengan objek
yang akan di ambil gambarnya. Kalau jarak lensa ke Film tidak cocok untuk jarak
yang akan di potret, maka foto yang dihasilkan tidak tajam/focus dan gambar
menjadi kabur.
3. Mengatur penyinaran
Yang dapat dilakukan dengan mengatur
alat penutup dan diafragma. Penutup menentukan namanya cahaya yang akan
diluruskan, dan diafragma menentukan besarnya lubang yang akan meluluskan
cahaya. Keduanya menentukan takaran cahaya yang diperlukan untuk suatu
pemotretan.
4. Mengenal kecepatan film (ASA)
Dengan menegetahui ASA ( American
Standard Association ) yaitu ukuran standard yang digunakan di Amerika Serikat.
Kecepatan film itu berbeda-beda, ada yang cepat sekali, sedang, lambat, dan
lambat sekali. Makin cepat atau makin peka fil tersebut akan semakin sedikit
memerlukan sinar, dan semakin lambat film itu akan semakin banyak pula
memerlukan sinar.
5. Mengenal keadaan cuaca
Misalnya : Cerah, matahari sedikit
dilindungi alam, udara mendung, malam dan sebagainya.
6. Menyesuaikan penyinaran dengan berbagai kaadaan cuaca
4.
Komik
Definisi dam karakteristik komik
Komik dapat
didefinisikan sebagai suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan
memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan
dirancang untuk memberikan
hiburan kepada pembaca. Apabila kartun sangat bergantung kepada dampak
penglihatan tunggal, maka komik terdiri atas berbagai situasi cerita bersambung.
Perbedaan lain menyatakan bahwa komik sifatnya humor, sedangkan sambungan yang
paling unik dan berarti dari kartun pada bidang masalah-masalah politik dan
sosial. Beberapa perwatakan lain dari komik harus dikenal agar kekuatan medium
ini bisa dihayati. Komik memusatkan perhatian di sekitar rakyat.
Cerita-ceritanya mengenai diri pribadi sehingga pembaca dapat segera
mengidentifikasikan dirinya melalui perasaan serta tindakan dari
perwatakan-perwatakan tokoh utamanya. Cerita-ceritanya ringkas dan menarik
perhatian, dilengkapi dengan aksi, bahkan dalam lembaran surat kabar dan
buku-buku, komik dibuat lebih hidup serta diolah dengan pemakaian warna-warna
utama secara bebas.[18]
Komik merupakan media yang mempunyai sifat sederhana,
jelas, mudah dipahami. Oleh sebab itu media komik dapat berfungsi sebagai media
yang informatif dan edukatif. Sungguhpun demikian penggunaan komik sebagai
media pengajaran, guru harus hati-hati sebab sering kali lebih bersifat
komersial tanpa mempertimbangkan akibat yang ditimbulkannya.[19]
Penggunaan komik dalam pengajaran
Luasnya popularitas komik telah banyak mendorong guru
bereksperimen dengan medium ini untuk maksud pengajaran. Banyak percobaan telah
dibuat di dalam seni bahasa pada tingkat SMP dan SMA. Suatu analisis terhadap
bahasa komik oleh Thorndike menunjukkan ada segi yang menarik. Dapat diketahui
bahwa anak yang membaca sebuah buku komik setiap bulan, hampir 2 kali banyaknya
kata-kata yang dapat dibaca sama dengan yang terdapat pada buku-buku bacaan yang
dibacanya setiap tahun terus menerus. Thorndike berkesimpulan bahwa baik jumlah
maupun perwatakan dari segi perbendaharaan kata melengkapi secara praktis dalam
membaca untuk para pembaca muda.
Sebagai contoh, guru harus menggunakan motivasi
potensial dari buku-buku komik, tetapi jangan berhenti hanya sampai disitu
saja. Sekali minat telah dibangkitkan, cerita bergambar harus dilengkapi oleh
materi bacaan, film, gambar tetap (foto), model, percobaan serta berbagai
kegiatan yang kreatif. Peranan pokok dari buku komik dalam pengajaran adalah
kemampuannya dalam menciptakan minat para siswa. Penggunaan komik dalam
pengajaran sebaiknya dipadu dengan metode mengajar, sehingga komik akan dapat
menjadi alat pengajaran yang efektif. Kita semua mengharapkan bisa membimbing
selera anak-anak terutama minat baca mereka. Komik merupakan suatu bentuk
bacaan dimana anak membacanya tanpa harus dibujuk. Melalui bimbingan dari guru,
komik dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca. Guru harus
membantu para siswa menemukan komik yang baik dan mengasyikkan, juga mengajar
mereka untuk memilih-milih buku komik, sehingga kita yakin dapat menerima
bacaan komik bagi anak-anak kita, sesuai dengan taraf berpikirnya. Dipihak lain
guru harus menolong mereka menuju cakrawala yang lebih luas akan minat serta
apresiasinya.[20]
Contoh
Gambar Komik
Penggunaaan
komik
Komik berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide,
mengilustrasian fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila
tidak di grafiskan. Guru harus hati-hati sebab sering kali komik lebih bersifat
komersial tanpa mempertimbangkan akibat yang ditimbulkannya.
C.
Kelemahan dan kelebihan, serta tujuan media grafis
Adapun kelemahan dan kelebihan media grafis yaitu sebagai
berikut:
Kelemahan media grafis antara lain:
1.
Membutuhkan ketrampilan
dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks.
2.
Penyajian pesan hanya
berupa unsur visual.
Sedangkan kelebihan media grafis antara lain:
1.
Dapat mempermudah dan
mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
2.
Dapat dilengkapi dengan
warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
3.
Pembuatannya mudah dan
harganya murah.
Tujuan media grafis
1.
Memperkenalkan, membentuk,
memperkaya, serta memperjelas pengertian/konsep yang abstrak kepada siswa.
2.
Mengembangkan sikap-sikap
yang dikehendaki.
3.
Mendorong kegiatan siswa
lebih lanjut.[21]
IV.
ANALISIS
Media grafis termasuk media visual yang berfungsi
untuk menyalurkan pesan (reserver), dimana pesan yang dituangkan melalui
lambang atau simbol komunikasi visual. Banyak jenis media grafis, beberapa
diantaranya yaitu:
1. Kartun
Kartun yaitu penggambaran dalam
bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang didesain
untuk mempengaruhi opini masyarakat.
2. Gambar sederhana
Gambar sederhana yaitu penggambaran
dalam bentuk sederhana yang dapat menerangkan materi pelajaran hanya dengan
membuat garis dan lingkaran.
3. Foto
Foto adalah media reproduksi bentuk
asli dalam dua dimensi. Ini merupakan alat visual yang efektif karena dapat
divisualisasikan suatu yang akan dijelaskan dengan lebih konkrit dan realitas.
4. Komik
Komik adalah bentuk kartun yang
mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat
dihubungkan dalam gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para
pembaca.
Media grafis bertujuan untuk lebih
menarik perhatian orang untuk sekedar melihat bahkan memahami apa yang tertulis
atau tersirat di dalamnya. Selain itu media grafis juga berfungsi pula untuk
menari perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan fakta yang mungkin akan
cepat dilupakan atau di abaikan bila tidak di grafiskan.
Media grafis juga mempunyai kelemahan
dan kelebihan diantaranya yaitu:
Kelemahan media grafis antara lain:
1.
Membutuhkan ketrampilan
dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks.
2.
Penyajian pesan hanya
berupa unsur visual.
Sedangkan kelebihan media grafis
antara lain:
1.
Dapat mempermudah dan
mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
2.
Dapat dilengkapi dengan
warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
3.
Pembuatannya mudah dan
harganya murah.
Tujuan media grafis
1.
Memperkenalkan, membentuk,
memperkaya, serta memperjelas pengertian/konsep yang abstrak kepada siswa.
2.
Mengembangkan sikap-sikap
yang dikehendaki.
3.
Mendorong kegiatan siswa
lebih lanjut.
V.
KESIMPULAN
Media grafis didefinisikan sebagai media yang
mengkomunikasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui suatu
kombinasi pengungkapan kata-kata, dan gambar-gambar. Jenis-jenis media grafis
diantaranya yaitu kartun, gambar sederhana, foto dan komik.
Media grafis termasuk media visual. Media grafis
bertujuan untuk lebih menarik perhatian, memperjelas, mengilustrasikan atau
menghiasi fakta yang mungkin cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
Media grafis jug berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber kepenerima
pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan
disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual.
VI.
PENUTUP
Demikianlah
makalah yang dapat kami susun, kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu kritik dan saran untuk membangun makalah ini sangat
kami harapkan demi menyempurnakan makalah ini. Kami berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin…
DAFTAR
PUSTAKA
Danin, Sudarwan, Media Komunikasi Pendidikan, Jakarta:
Bumi Aksara, 1994
Sadiman,
Arief S., Media Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996
Sudjana,
Nana dkk, Media Pengajaran, Bandung:
Sinar Baru Algesindo, 2009
Usman, Media
Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002
http://tekpen07b.blogspot.com/2011/01/pengertian-macam-macam-media-grafis_30.html...
[1]http://tekpen07b.blogspot.com/2011/01/pengertian-macam-macam-media-grafis_30.html.
[2] Nana
Sudjana dkk, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, cet. 8,
2009), hlm. 19-20
[3] Arief
S. Sadiman, Media Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, cet.
4, 1996), hlm. 28-29
[4] Nana
Sudjana dkk, Op. Cit, hlm. 58
[5] Ibid,
hlm. 59
[6] Ibid,
hlm. 60
[7] Arief
S. Sadiman, Op. Cit, hlm. 47
[8] Nana
Sudjana dkk, Op. Cit, hlm. 61-63
[9] Usman, Media
Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, cet. I, 2002), hlm. 54
[10] Ibid,
hlm. 54
[11] Ibid,
hlm. 49-50
[12] Ibid,
hlm. 47
[13] Ibid,
hlm. 48-49
[14] Afief
S. Sadiman, Op. Cit, hlm. 29-31
[15] Ibid,
hlm. 31
[16] Usman, Op.
Cit, hlm. 51
[17] Sudarwan
Danin, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, cet. I,
1994), hlm. 18-19
[18] Nana
Sudjana dkk, Op. Cit, hlm. 64
[19] Usman, Op.
Cit, hlm. 55
[20] Nana
Sudjana dkk, Op. Cit, hlm. 65-68
[21] Ibid,
hlm. 57-58